Tips biar ga jenuh di rumah saja

16 Okt 2010
Bagi sebagian perempuan, tinggal di rumah merupakan pilihan. Sementara sebagian lainnya memganggap hal itu suatu bentuk keterpaksaan. Apapun motivasinya, tinggal di rumah pastilah menyisakan stres, perasaan kesepian, dan bukan tak mungkin membuat depresi. Namun jangan khawatir, perasaan-perasan negatif tadi normal saja, kok. Nah, berikut ini ada sejumlah tips untuk mengatasinya!

1. Bangga Dengan Apa yang Dilakukan
Ingat, tinggal di rumah adalah pilihan! Jika Anda sendiri tak bangga pada keputusan yang telah dibuat untuk selalu dekat dengan buah hati tercinta, rasanya Anda tak pantas mengharapkan orang lain menaruh kebanggaan serupa pada Anda.
Jadi, ayo hadapi! Berangkat ke kantor setiap hari memang memberi Anda kesempatan untuk menikmati secangkir kopi tanpa gangguan. Sementara diam di rumah, lengkap dengan pertengkaran, rengekan, atau teriakan Si Kecil, tentu bukanlah acara piknik yang menyenangkan. Kini, tepuklah pipi dan luruskan kembali perspektif Anda.

Anak-anak hanya akan melewati masa kecilnya sekali saja, dan hal ini sangat menentukan kualitas hidupnya kelak. Sementara bagi Anda, dengan berbekal semua kompetensi yang dimiliki, pintu dunia kerja tetap terbuka lebar dan siap menanti, walau memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah tangga.

2. Bekerjalah Secara Terorganisasi
Anda mungkin berpikir betapa enaknya kaum ibu yang tak harus bergegas ke kantor setiap pagi, dan bisa mengatur jadwal sesuka hatinya. Anggapan semacam itu jauh panggang dari api, alias salah besar. Anak-anak (dan sang ibu tentunya) ini tumbuh dalam rutinitas. Mau tak mau mereka harus mengatur jadwal, baik mingguan maupun harian, agar segalanya beres.

Anda harus tahu persis di mana meletakkan perkakas makan, sekaligus tahu pula apa yang akan dikerjakan selanjutnya untuk memudahkan melalui waktu demi waktu. Semua urusan jadi beres, sehingga masih ada waktu luang untuk bersosialisasi dengan teman atau tetangga di tengah kesibukan mengurus anak.

Menjaga rumah tetap rapi juga akan sangat membantu membuat Anda kerasan tinggal di rumah. Siapa, sih, yang mau "berenang" di tengah tumpukan pakaian yang belum disetrika? Jadi, letakkan keranjang di setiap ruang untuk menyatukan benda yang berserakan sesuai jenisnya, seperti keranjang untuk mainan, pakaian kotor dan pakaian bersih, dan lainnya. Pilihlah sistim pengorganisasian yang paling cocok bagi Anda untuk diterapkan.

3. Prioritas Relasi Dengan Suami
Sekalipun Anda sukses sebagai ibu teladan, yang mendedikasikan seluruh energi dan waktunya bagi anak-anak, namun bila perkimpoian Anda jadi berantakan, anak-anak juga yang akan menderita. Jadi, jangan lupa jadwalkan secara teratur 1-2 kali dalam sebulan untuk berkencan bersama suami.

Pastikan pula setahun sekali, setidaknya ada 1 kali berlibur khusus atau berakhir pekan bersama pasangan tanpa mengikutsertakan anak. Komunikasi sehari-hari pun tak bisa dianggap remeh dalam mempertahankan keharmonisan perkimpoian.

Jadwalkan waktu khusus setiap malam hanya untuk berduaan dengan suami. Sedapat mungkin biasakan anak-anak tidur di kamar masing-masing sejak kecil. Apa yang Anda semai saat ini, akan Anda tuai hasilnya kelak.

4. Sediakan Me Time!
Tak perlu tampil sebagai ibu yang baik selama 24 jam terus-menerus. Bukan suatu kesalahan, kok, jika Anda menaikkan kaki ke atas meja dan relaks sejenak. Terutama di saat Si Kecil tidur siang, atau pada saat ada orang dewasa lain 9kerabata atau pembantu) yang mengawasi anak-anak bermain.

Yang tak kalah penting, tetaplah menjalin kontak atau mengunjungi sahabat karib. Sesekali keluar bersama "gerombolan" teman-teman semasa kuliah dulu pasti akan mengasyikkan. Pengaruhnya akan nyata, lho, terhadap penampilan Anda. Percayalah, Anda akan awet muda dan terlihat ceria.

Memutuskan hanya berkonsentrasi membesarkan anak tak berarti Anda harus kehilangan kontak dengan teman-teman karib, bukan? Yang pasti, jejaring tetap memegang peranan penting, sehingga tetap wajib dibina. Siapa tahu, mantan bos perlu tenaga tambahan untuk mengerjakan proyek tertentu, dan Andapun tak pernah tahu kapan persisnya akan kembali ke dunia kerja, bukan?

Sumber : KasKus 

5 komentar:

  1. Ini tips fav ku bos.... salam knl yah tak tgg kunjungannya

    BalasHapus
  2. hmm untuk ibu-ibu saja ya tips ini..

    kebetulan ane orang yang suka tinggal dirumah saja kalau tak kuliah.

    sebenarnya ane pengen keluar rumah, tapi mau bingung kemana?

    saran ide nih: Tips menentukan tempat untuk jalan-jalan.

    BalasHapus
  3. @Qori Reader : Yap betul mas, hehehehe ada artikelnya ga nih? biar nanti saya taruh diblog :) Thx

    BalasHapus