Tips menjadi Ibu Rumah Tangga yang Baik dan Professional

19 Okt 2010
Seorang wanita yang telah menikah dengan sendirinya akan memegang status ibu rumah tangga. Tapi walaupun demikian untuk bisa menjalaninya tentu butuh persiapan. Karena kualitas seorang ibu rumah tangga, sangat tergantung pada cara berpikirnya mengenai makna ibu rumah tangga itu sendiri. Di bawah ini adalah tips bagi anda yang bercita-cita menjadi ibu rumah tangga yang profesional:

1. Menikmati peran ibu rumah tangga.
Ini merupakan titian pertama, yang dapat mengantarkan ke gerbang kehidupan aman, tentram, damai, dan rileks tanpa dihinggapi stres ataupun beban ketika terjun menjalankan karier full time mother. Untuk menciptakan kadar profesional, menikmati peran “kerja” sangat diperlukan. Dimana dia mengetahui dengan jelas seluk beluk, tantangan dan reward jika menjalankan aktivitas tersebut.

2. Memiliki visi dan motivasi.
Menjadi ibu rumah tangga adalah profesi, sama halnya dengan pekerjaan di luar rumah. Karena butuh keahlian, pengetahuan dan ketrampilan dalam menjalankannya. Agar semuanya berjalan secara profesional tanpa ada perasaan malu, risih ataupun jengah, seorang ibu rumah tangga juga perlu memiliki visi dan motivasi yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan. Visi adalah wawasan jauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah sumber motivasi yang menggerakan hati untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya visi dan motivasi tersebut, maka paradigma bahwa peran ibu rumah tangga adalah menjemukan akan hilang sedikit demi sedikit.

3. Mampu mengkolabarasikan Leadership dan friendship secara seimbang.
Leadership atau jiwa pemimpin juga diperlukan oleh ibu rumah tangga untuk dapat mengarahkan anggota keluarganya. Dia menempatkan diri agar dapat bermanfaat bagi anggota keluarganya serta mampu mengambil tindakan yang dirasakan perlu untuk kepentingan keluarga. Seorang ibu rumah tangga juga harus memiliki jiwa bersahabat (friendship). Di mana ia mampu menempatkan diri menjadi seorang sahabat yang penuh pengertian dengan tutur bahasa yang menyenangkan, tidak menghakimi jika mencium gelagat tidak baik dalam rumah tangganya sehingga timbul keakraban dan keterbukaan antar anggota keluarga. Mengembangkan forum diskusi dan komunikasi dua arah.

4. Memiiki management of time control.
Berbeda dengan pekerja kantoran yang selalu diatur waktu, maka seorang ibu rumah tangga punya hak untuk mengatur waktu kerjanya. Bos baginya adalah dirinya sendiri. Malas-rajin, lambat-cekatannya, tergantung bagaimana dia dapat memanajemen waktunya secara profesional. Memanfaatkan waktu secara optimal-efektif dan efisien- akan mendatangkan hasil optimal hingga menciptakan kepuasan yang tinggi bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan adanya kepuasan diri akan tumbuh rasa menikmati bahkan mencintai peran ibu rumah tangga.

5. Mampu bertindak sebagai corporate secretary
Dalam rumah tangga, seorang suami sangat membutuhkan sekretaris perusahaan (istri) sebagai tangan kanannya (orang yang dapat dipercaya). Untuk memenuhinya maka Seorang ibu rumah tangga harus memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang manajerial, berkomunikasi, interpersonal skill untuk mengagendakan rencana-renca rumah tangganya.

6. Pengelola keuangan yang cerdas
Hal ini dapat diketahui dari adanya buku neraca keuangan rumah tangga (berisikan pemasukan dan pengeluaran). Ini diperlukan untuk mengontrol keuangan dan mengupayakan adanya penghematan dalam megelola aset serta menyisakannya untuk tabungan masa depan.

7. Juru masak handal
“Cinta datang dari perut”, maksudnya sebuah cinta dapat muncul dari masakan yang disuapkan ke mulut hingga perut merasa kenyang terisi. Seorang ibu rumah tangga yang dapat menyajikan masakan lezat bagi keluarga tentu akan memberikan kenangan tersendiri di lidah, dan rindu untuk selalu pulang ke rumah karena ingin mencicipinya kembali.

8. Pendidik yang terdidik
“Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anak”. Dengan ilmu pengetahuannya, seorang ibu rumah tangga akan tahu bagaimana mendidik anak (memberikan ilmu dan hal-hal yang dibutuhkan anak), sehingga kelak mampu mengantar anak pada gerbang kesuksesan.

9. Mampu mengaktualisasikan diri
Dengan adanya aktualisasi diri, diharapkan seorang ibu rumah tangga tidak merasa terkukung pada rutinitas. Aktualisasi dapat berupa menyalurkan hobi, melakukan pekerjaan yang disenangi, atau memiliki waktu pribadi, dengan tanpa megabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga. http://facemot.blogspot.com/

Sumber : KasKus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar