Sadel Sepeda |
Cerita ini selalu timbul dan tenggelam dari tahun ke tahun, dan selalu dibahas terutama dikalangan pemula yang mulai serius menekuni olah raga sepeda, sebetulnya masalah loyo diatas itu kemungkinan terjadinya bisa saja, masalahnya kenapa isunya lebih santer dibicarakan di lingkungan olahraga bersepeda dibanding olah raga lain seperti berkuda, atau olah raga sepeda motor, hingga pabrik peralatan sepeda rela mengeluarkan dana extra untuk melakukan riset guna mendapatkan desain sadel sepeda yang nyaman dan ramah terhadap si "Ayam Jago" AKA "Prabotan Sex Pria"
Para atlet sepeda sering kali berada diatas sepeda ber jam2 dan ber km2 jauhnya terutama para atlet sepeda jalan raya (road bike) dan rasa nyeri otot, tidak nyaman di bagian slangka, panas, kebas Ayam Jago nya pasti pernah/sering dialami. Daerah rawan ini memang selayaknya mendapatkan perhatian kusus guna menghindari cidera lebih serius.
Secara tipikal sadel sepeda akan menopang langsung di tiga bagian/titik pada Pelvis (panggul) kita. Yaitu satu tititk di bagian depan di daerah Perineum (jaringan lunak diantara kaki) dan dua titik dibagian belakang, di daerah Ischial Tuberosities (daerah tulang duduk) Tiga titik inilah yang membentuk bidang kerja, sehingga menjadikan goesan stabil dan bertenaga untuk otot2 bagian pinggul kebawah.
Lalu mengapa bisa terjadi rasa kebas si Ayam Jago? Ini disebabkan adanya gangguan peredaran darah pada pembuluh darah dan saraf yang menuju si Ayam Jago itu, karena telah terjadi tekanan pada jaringan lunak dimana terdapat jalur pembuluh2 darah dan saraf2 halus yang keberadaanya terjepit di antara Pubic Bone dan Perineum yang menekan pada bagian tengah sadel. Sebetulnya bisa saja bagian hidung sadel dihilangkan agar bagian Perenium tidak tertekan seperti gambar diatas, tetapi dengan menghilangkan bagian hidung maka keseimbangan kita diatas sepeda akan berkurang terutama untuk para atlet sepeda balap.
Kita bisa memberikan beban sebesar yang kita inginkan pada tulang duduk, ini karena tulang duduk memang dibuat untuk itu, tetapi beban yang terlalu besar pada jaringan lunak adalah masalah lain, karena pada jaringan lunak ini terletak pembuluh2 darah dan saraf2 yang mengarah ke si Ayam Jago, jadi apabila terjadi tekanan yang besar pada bagian ini maka aliran darah dari pembuluh darah ke saraf akan sangat tergangu yang mengakibatkan rasa kebas (rasa kebas adalah sebagai pringatan dini tubuh bahwa telah terjadi gangguan pada peredaran darah).
Jadi bagi penyepeda jarak jauh merasakan kebas atau rasa kurang nyaman Ayam Jagonya itu sebetulnya hal biasa, tapi hal ini tidak terjadi pada setiap orang/atlit, kira2 sekitar 20% nya saja, kebasnya ya karena terlalu lama duduk sehingga pembuluh darah dan jaringan saraf tertekan, dan akan kembali normal bila disudahi tekanan terhadap bagian itu.
Untuk newbe mungkin mula2 akan sering mengalami hal ini, apa lagi bila posisi sadelnya atau posisi tubuhnya tidak tepat, hal tidak nayman ini bisa berlangsung beberapa saat bahkan ada yang mengalami sampai beberapa hari. Sekarang yang harus dijaga dan dihindari adalah jangan sampai terjadi cedra serius pada pembuluh darah atau saraf2 di daerah ini, cedra bisa terjadi karena terkena benturan yang sangat keras hingga terjadi kerusakan di sistim pembuluh darahnya atau sistim sarafnya, bila ini terjadi maka akibatnya bisa mengalami ganguan ereksi ringan sampai parah.
Jadi apa yang harus diperbuat untuk menjaga kebugaran si Ayam Jago ini? Selagi bersepeda coba sekali2 geser posisi pada sadel atau berdiri sejenak sembari melakukan streching, bila melakukan touring jarak jauah coba lah istirahat sejenak, sebaiknya menggunakan celana sepeda ber padding yang tepat, padding yang kurang tepat posisinya justru kadang malah akan menimbulkan tekanan tambahan pada saraf2 yang sensitif.
Untungnya Sekarang sudah dibuat sadel dengan lubang atau cekungan berbentuk huruf v disepanjang bagian hidung sadelnya, dan ada yang dikombinasikan dengan lapisan Gel sedemikina rupa sehingga beban bisa disalurkan dengan merata dengan tujuan mengurangi tekanan pada bagian jaringan lunak.
Apa yang dirasakan setelah beberapa lama bersepeda bukan sesuatu yang tidak ada artinya, bersepedalah dengan benar, beri perhatian cukup terhadap apa yang diduduki, dan jangan abaikan pada peringatan dini tubuh, semua ini akan membuat semuanya berjalan normal dan everyone happy.
(copas dari MP nya Pak De Poer - http://pepesankosong.multiply.com/journal/item/43/Loyonya_si_Ayam_Jago)
BOKONG NYAMAN, SADEL OKE !!!
Bokong panas dan nyeri ketika duduk disadel sepeda adalah hal yang bisa saja terjadi. Tapi jika ada kawan yg komplen melulu bokongnya sakit ketika mengayuh sepeda, ini baru disebut gak beres. Pasti ada yang “salah”, jadi bukan soal mencari merk dan tipe sadel macam apa yg cocok buat dirinya. Biarpun ganti sadel sampai 7x, jika terus menerus mengeluh sakit maka itu artinya memang ada yang “salah”. Gak masalah dia cuma pesepeda amatir, jika salah mencermati urusan “duduk diatas sadel sepeda” pada akhirnya memang jadi gak enak aja untuk main sepeda.
Langkah pertama tentu saja mengatur posisi sadel dengan penyesuaian postur pemakainya. Tiap manusia biarpun sama sama punya kaki, pinggul, dan bokong, toh tetap saja ada bedanya. Tidak ada yg identik sama. Karena itu, tiap orang bisa saja punya rumusan khusus yg hanya cocok buat dirinya. Aturlah sadel mulai dari ketinggian paling ideal, shg posisi kaki jatuhnya pas pada saat kaki ketekuk diposisi putaran atas, dan saat kaki lurus diputaran bawah (sedikit bengkok, jangan lurus lempeng).
Setelah ketinggian seat didapatkan ukuran yg cocok, baru mengatur posisi sadel (lihat foto dibawah ini). Atur dengan baik dititik poros sadel agar “maju-mundur”, lalu atur pula “tilting up-and down”. Kesalahan disini bisa juga membuat selangkangan terasa nyeri dan tidak nyaman. Ambil beberapa kali setting-an, cobalah berputar hingga jarak tempuh sekian kilometer dan rasakan mana yg paling enak.
Langkah kedua, yakni jangan bosan mengatur posisi jatuhnya tulang bokong dititik yg paling pas dipermukaan sadel dudukan. Masalahnya, ketika mengayuh sepeda sekian kilometer, posisi bokong bisa saja terus menerus berubah megal-megol, kadang kelewat maju, miring sana sini, dan kadang terlalu mundur kebagian ujung luar sadel. Titik jatuhnya tulang bokong yg salah inilah yg membuat selangkangan nyeri.
Difoto dibawah ini terlihat sadel sepeda dg koin uang. Jika koin uang diumpamakan sbg ujung tulang bokong, maka dititik itulah tulang kita menekan permukaan sadel. Apabila titik tulang jatuhnya terlalu kedepan sadel yg runcing, maka hasilnya bisa jadi adalah sakit.
Coba ubah posisi duduk, dengan memundurkan posisi bokong ke ujung luar sadel, paskan titik jatuhnya tulang tsb (lihat koin itu) shg pantat mundur kebelakang. Posisi titik tulang bokong dibagian ujung luar sadel ini biasanya bisa menghilangkan nyeri. Justru dibagian belakang sadel itulah busanya lebih kenyal dan mampat shg mampu menahan bobot tubuh pemakai. Sambil mengayuh menelusuri jalan, jangan berhenti untuk mengatur titik tumpuan bokong dengan maju mundur diatas permukaan sadel. Cari dan rasakan, mana yg paling pas dan enak.
Tips tambahan, mencari sadel yg cocok itu perlu. Ada baiknya cobalah beberapa merk dan tipe sadel sepeda yg ada dipasaran dan rasakan mana yg paling enak buat dipakai. Jika tidak mau beli, tentu saja bisa pinjam dulu dengan teman hehehe. Iyalah daripada buang duit beli sampai 5 sadel, kan mending pinjam saja. Jika sudah menemukan yg cocok, baru pasang itu disepeda kesayangan. Satu hal yg diingat, pesan moral pendeknya, ngapain sih naik sepeda 5 kiloan jika bokong kerasa nyeri? Ah gak ada gunanya. Naik sepeda yaaa harus nikmat dan enak, bukan sakit. (b2w-indonesia/Joko Suryono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar